Luhut Akui Pimpin Rapat Perizinan Bandara IMIP dan Tegaskan Status Bandara Khusus
Автор: Tribun Timur
Загружено: 2025-12-02
Просмотров: 16342
#tribuntimur #tribunviral #imip #bandaraimip #luhut #jokowi #tambang
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan muncul dan mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kisruh keberadaan Bandara milik PT Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam pernyataan rilis resmi, yang dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (2/12/2025), , mengaku bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan investasi nasional selama kurang lebih sebelas tahun.
Ia menuturkan, di awal pemerintah melihat perlunya perubahan besar agar Indonesia mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari sumber daya yang dimiliki Indonesia.
Dan gagasan hilirisasi sudah ada sejak dia menjabat di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2001.
Pembangunan kawasan industri Morowali yang dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diresmikan pada era Presiden Joko Widodo, menjadi tonggak permulaan itu.
Dari situlah lahir pemikiran bahwa Indonesia tidak boleh terus mengekspor bahan mentah.
Namun, mendatangkan investor asing bukanlah hal yang mudah.
Setelah mempelajari kesiapan negara-negara dari segi investasi, pasar, dan teknologi, menurutnya hanya Tiongkok yang saat itu siap dan mampu memenuhi kebutuhan Indonesia.
Terkait persoalan lingkungan dan yang lainnya, Luhut menyebut dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Wang Yi, yang ditunjuk Presiden Xi Jinping sebagai mitra utama Indonesia.
Dan juga memastikan seluruh operasi mematuhi standar dan tidak ada “negara dalam negara” yang melanggar hukum kita.
Mengenai izin pembangunan lapangan terbang, keputusan itu diambil dalam rapat yang dipimpin oleh Luhut bersama sejumlah instansi terkait.
Alasannya sebagai fasilitas bagi investor, sebagaimana lazim di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand, Jika berinvestasi US$ 20 miliar.
China meminta fasilitas tertentu dan kata Luhut wajar selama tidak melanggar ketentuan nasional.
Bandara khusus diberikan hanya untuk melayani penerbangan domestik dan memang tidak memerlukan bea cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan.
Ia menegaskan pihaknya tidak pernah
mengizinkan bandara di Morowali atau Weda Bay menjadi bandara internasional
Naskah: Wa Ode Nurmin
Host: I Luh Devi Sania
Editor: Syahra Ramadhani (Mahasiswi Magang IAIN Parepare) / Ahmad Faiz Faqih
(TRIBUN-TIMUR.COM)
Update info terkini via http://tribun-timur.com/
Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks
YouTube business inquiries: 081144407111
Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur
Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: