Kel 9. Cagar Budaya Banten "Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju Sempu"

Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju Sempu

Video dokumenter ini mengkaji kembali keberadaan Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju di Sempu Banten Girang dengan perspektif historis yang lebih mendalam. Alih-alih sekadar memaparkan fakta lokasi, dokumenter ini berupaya menelusuri peran kedua tokoh tersebut dalam dinamika sosial dan keagamaan Banten pada periode awal sebelum terbentuknya pusat kekuasaan di Surosowan. Pendekatan ini penting karena narasi sejarah Banten kerap berfokus pada era kesultanan, sehingga keberadaan tokoh-tokoh prakesultanan seperti Ki Mas Jong dan Agus Ju sering kali tidak mendapatkan ruang yang memadai dalam literatur. Keberadaan Makam Ki Mas Jong, misalnya, membuka peluang untuk menafsirkan ulang proses islamisasi awal di Banten. Tokoh ini dipandang sebagai figur yang memiliki pengaruh spiritual dan sosial yang cukup kuat, yang tercermin dari posisinya sebagai pusat ziarah masyarakat hingga saat ini. Sementara itu, Makam Agus Ju memperlihatkan adanya struktur masyarakat yang lebih kompleks, di mana tokoh-tokoh lokal memiliki peran penting dalam membentuk sistem keagamaan dan budaya sebelum hadirnya institusi resmi kesultanan. Keduanya memberikan gambaran bahwa perkembangan Banten tidak semata-mata lahir dari kekuasaan politik, tetapi juga dari kontribusi tokoh-tokoh lokal yang bekerja di akar rumput.
Jika ditinjau dari sudut pandang pelestarian budaya, kompleks makam ini menjadi bukti bahwa masyarakat Banten Girang memiliki kesadaran historis yang cukup kuat. Tradisi ziarah, ritual, maupun cerita lisan yang terus hidup menunjukkan bahwa sejarah tidak hanya diperlakukan sebagai arsip masa lalu, tetapi juga sebagai identitas yang terus direproduksi oleh masyarakat. Kondisi fisik makam yang masih terjaga relatif baik memperlihatkan adanya kepedulian komunitas terhadap warisan leluhur, meskipun upaya formal dari pemerintah atau lembaga terkait masih perlu diperkuat untuk mencegah kerusakan di masa depan. Pada akhirnya, situs Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju bukan hanya sekadar ruang memorial, tetapi juga laboratorium sejarah yang memungkinkan generasi muda untuk memahami dinamika sosial, politik, dan religius masyarakat Banten dari waktu ke waktu. Analisis kritis terhadap situs ini dapat membantu memperbaiki narasi sejarah yang selama ini cenderung terpusat pada tokoh-tokoh besar, sehingga memunculkan pemahaman bahwa perubahan sosial sering kali dimulai dari peran tokoh lokal dan komunitas yang berada di luar pusat kekuasaan.

Wawancara dilaksanakan pada hari minggu 23 November 2025 pukul 13.30 di kawasan Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju, Sempu Banten Girang.


Anggota kelompok :
1. Muhammad Daffa 4443240083
2. Nanda Rosi P 4443240080
3. Denis Setiawan 4443240019
4. Ihwan Khoirul Huda 4443240098
5. Anak Agung Kevin
6. Wili Wildani
kelas 3B