BANSOS SALAH SASARAN- Mengalir deras ke kantong tebal// Lagu Kritik Sosial
Автор: PECI MIRING
Загружено: 2025-11-18
Просмотров: 34971
Lagu ini secara lugas mengkritik kegagalan sistem pendataan dan penyaluran bantuan sosial. Fokus utama kritik adalah fenomena di mana Bansos justru diterima oleh warga yang berkecukupan atau memiliki kedekatan dengan perangkat desa/aparat setempat, sementara keluarga miskin yang seharusnya berhak, justru terlewatkan atau dicoret dari daftar.
Lagu BANSOS SALAH SASARAN bertujuan untuk menyuarakan ketidakpuasan rakyat terhadap praktik-praktik curang dalam pengelolaan dana publik. Pesan utamanya adalah mendesak transparansi dan akuntabilitas agar bantuan pemerintah benar-benar mencapai tujuan awal kemanusiaannya: mengentaskan kemiskinan, bukan sebaliknya, memperlebar kesenjangan sosial.
Lirik :
(Verse 1)
Matahari terbit, kabar gembira tersebar cepat, "Bantuan turun lagi!"
Diumumkan lewat pengeras suara yang berkarat.
Antri di Balai Desa, harapan menggantung tinggi di udara,
Sebab perut kosong, dapur mati, butuh uluran tangan nyata.
Ibu tua renta, punggung bungkuk, berdiri dari subuh buta,
Menanti namanya, terdaftar dalam daftar penerima setia.
Mengira keadilan kali ini akan memihak pada yang fakir,
Ternyata kertas itu berkata lain, membuat hati makin getir.
(Pre-Chorus)
Sistem data katanya sudah diperbarui, katanya sudah rapi,
Tapi kok yang dapat selalu mereka yang mobilnya mengkilap dari pagi?
Rumah gedong bertingkat, AC dingin, tak pernah kenal lapar,
Malah senyum lebar, bawa pulang karung beras yang paling besar.
Sedangkan gubuk reyot, atap bocor, menunggu sampai gigil,
Nama mereka hilang, di daftar hanya tinggal sebuah profil nihil.
(Chorus)
Bansos Salah Sasaran! Oh ironi yang menyayat!
Dana negara mengalir deras, ke saku yang sudah padat!
Di bawah plakat kemanusiaan, terjadi ketidakadilan yang bebal,
Yang miskin makin terhimpit, yang kaya makin tebal dan tak peduli soal!
Bansos Salah Sasaran! Keadilan hanya tinggal ilusi,
Diputar-putar oleh politik kursi, dibungkus janji, lalu mati!
(Verse 2)
Lihat Bapak RT, dia dapat jatah lebih dari tiga kali lipat,
Katanya untuk keluarga besarnya, demi menguatkan ikatan erat.
Anak muda kaya, kerabat Kades, baru pulang dari luar kota,
Langsung dikirimi paket premium, lengkap dengan daging dan biota.
Mereka bilang, "Kami juga butuh, untuk dana tak terduga!"
Sementara tetangga sebelah cuma bisa menahan lapar, tanpa sisa.
Di kolong jembatan, ada anak kecil, menatap langit tanpa daya,
Mencari-cari remah, berharap sisa bansos jatuh dari jendela kaya.
Mereka butuh susu, mereka butuh obat, mereka butuh pakaian baru,
Tapi yang datang hanya janji palsu dan pengabaian yang pilu.
(Pre-Chorus)
Sistem data katanya sudah diperbarui, katanya sudah rapi,
Tapi kok yang dapat selalu mereka yang mobilnya mengkilap dari pagi?
Rumah gedong bertingkat, AC dingin, tak pernah kenal lapar,
Malah senyum lebar, bawa pulang karung beras yang paling besar.
Sedangkan gubuk reyot, atap bocor, menunggu sampai gigil,
Nama mereka hilang, di daftar hanya tinggal sebuah profil nihil.
(Chorus)
Bansos Salah Sasaran! Oh ironi yang menyayat!
Dana negara mengalir deras, ke saku yang sudah padat!
Di bawah plakat kemanusiaan, terjadi ketidakadilan yang bebal,
Yang miskin makin terhimpit, yang kaya makin tebal dan tak peduli soal!
Bansos Salah Sasaran! Keadilan hanya tinggal ilusi,
Diputar-putar oleh politik kursi, dibungkus janji, lalu mati!
(Bridge)
Kami bersuara, tapi suara kami terbungkam kertas birokrasi,
Kami meminta hak, tapi dibilang tidak memenuhi kriteria resmi.
Siapa yang menulis daftar itu? Dengan mata tertutup atau hati yang buta?
Tolong lihat ke bawah, di sini ada jutaan air mata yang tiada guna!
(Outro)
Bansos... Bansos...
Harusnya penolong... malah jadi pemicu luka baru.
Untukmu yang benar-benar membutuhkan...
sabar menanti keajaiban...
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: