Menelusuri Kampung Tembaga, Desa Tumang Banaran Cepogo, Boyolali
Автор: carissa imuy 😜💌
Загружено: 2013-03-21
Просмотров: 29713
Menelusuri perjalanan ke Desa Tumang Banaran Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, banyak ditemui home industry yang memajang hasil karya para pengrajin tembaga. Potret aktivitas pengrajin pun mudah ditemui saat mereka menuangkan kreativitas, pada lempengan-lempengan logam kemerahan ini.
Sejak tahun 70an, tembaga di Desa Tumang bersifat fungsional untuk kehidupan sehari-hari mereka. Seperti penanak nasi, wajan, dandang serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Namun seiring perkembangan jaman dan kreativitas warganya, di tahun 80an tembaga dibuat untuk interior dan eksterior rumah, hotel, bahkan instalasi pemerintah.
Ya, tembaga masyarakat desa Tumang memang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tiga Negara yang setiap bulannya menjadi tujuan ekspor 1 hingga 2 kontainer karya tembaga, adalah Perancis, Jepang dan Amerika. Di negeri sendiri, karya tembaga-tembaga ini tersebar di seluruh Indonesia. Karena itulah omset yang diterima para pengusaha tembaga di desa Tumang, mencapi 500 juta setiap bulannya. Sayang, hasil karya tembaga desa Tumang yang sudah melalang buana, justru memakai bahan baku yang diimpor dari Eropa.
Saat ini, pengrajin tembaga di salah satu home industry desa Tumang tengah mengerjakan patung besar burung garuda, pesanan Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia atau GAPENSI, yang akan diletakan di Medan sebagai pembatas Indonesia dan Singapura.
Dari sebuah tradisi peninggalan nenek moyang, Desa Tumang yang akhirnya dikenal sebagai Kampung Tembaga, berhasil merubah unsur kimia dengan nama latin Cuprum (kuprum) ini, menjadi aneka rupa interior dan eksterior yang terkenal di luar negeri. Jadi, ketika Anda berada di salah satu hotel di Eropa dan menemui karya yang terbuat dari tembaga, maka bisa jadi itu adalah hasil karya Negara sendiri.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: