Smart Precision Farming: Teknologi Pertanian Presisi Petani Berdikari dari Politeknik Negeri Lampung

Teknologi Pertanian Presisi dari Politeknik Negeri Lampung. Konsep dan Produk teknologi pertanian modern berkelanjutan. Hasil riset terapan program Direktorat Desiminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (MinatSaintek) , Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI, dan dukungan LPDP Kemenkeu RI tahun 2025.

Program katalisator ekosistem Kemitraan Berdikari adalah riset kolaborasi kemitraan antara Politeknik Negeri Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung (BAPPEDA), Balai Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian Provinsi Lampung (BAPELTAN), sekolah menengah kejuruan (SMKN 2 Metro dan SMKN 1 Abung Selatan), industri (APINDO Lampung) dan masyarakat (Gapoktan Sumber Katon, Petani Sri Katon, Kelompok Wanita Tani Srikandi Desa Sri Katon, Adi Luwih, Pringsewu, Lampung).

Dengan tujuan untuk menjawab permasalahan nyata dan mendukung program kerja pemerintah provinsi lampung, khususnya memperkuat sektor pertanian dan implementasi pertanian modern berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui riset terapan berdikari: implementasi teknologi Smart Precision Farming, Supply Chain Management, dan Teknologi Pengolahan Inovatif untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

Pada akhirnya Produk hilirisasi riset terapan, berupa perangkat teknologi smart irrigation and fertilizer system - 'Polinela Genvo 1' dilahirkan dari proses panjang riset terapan berdikari oleh tim periset Digifarm Polinela, sebagai teknologi smart farming yang handal, sesuai kebutuhan, mudah dioperasikan dan biaya pengembangan mampu dijangkau oleh masyarakat petani di Provinsi Lampung. Rancang bangun perangkat ini, telah melalui proses implementasi dan pengujian secara nyata pada siklus budidaya cabai di lahan 2500 meter persegi di lahan demplot, desa Sri Katon, Kecamatan Adi Luwih Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Baseline atau referensi Research and Developmet (RND) 'Polinela Genvo 1' adalah perangkat smart farming teknologi dari BAPELTAN Provinsi Lampung, yang juga dikolaborasikan untuk mengawal proses budidaya di lahan demplot, selama proses RND.

Proses pendampingan dalam rangka implementasi teknologi dilakukan oleh tim Digifarm Polinela dari proses pengolahan lahan hingga pasca panen. Dari penelitian ini dihasilkan 18 kali petik, dengan total panen 2 ton dalam rentang cuaca ekstrim pada bulan juni - september 2025. Inilah hasil terbaik dari kampus berdampak, Politeknik Negeri Lampung.

Riset terapan berdikari ini juga melaksanakan RND Diversifikasi pangan, dan menghasilkan formulasi 4 (empat) produk turunan olahan cabai. Pelatihan dan bimbingan teknis produk turunan olahan cabai juga dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi desa Sri Katon. Sehingga, pendapatan petani dan KWT tidak lagi hanya bergantung pada penjualan cabai hasil panen, namun dapat memanfaatkan cabai sortasi dan cabai hasil panen dibuat produk olahan cabai untuk nilai tambah perekonomian petani. Selain itu pelatihan akses pemasaran digital juga diberikan untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital marketing.


Periset: Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs. (Ketua), Khusnatul Amaliah, S.Kom., M.Kom., Dani Rofianto, S.Mat., M.Kom., Jaka Fitra, S.Kom., MTI., Tiara Kurnia Khoerunnisa, S.T., M.T.P., Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si., dan Halim Fathoni, ST., M.Sc., P.hD.

#polinela
#PoliteknikNegeriLampung
#berdikari
#risetterapan
#PoliteknikIndonesia
#smartagriculture
#digifarmpolinela
#smartfarming
#pertanianpresisi