Kidung Agni Parthene dari Rumah Byzantin
Автор: Katolik Byzantin di Indonesia
Загружено: 2019-09-21
Просмотров: 15765
"Agni Parthene" adalah nyanyian/kidung yang mengiringi penampakan Bunda Maria kepada Santo Nektarious pada abad ke 19.
Sang Santo meminta restu Bunda Maria untuk dimampukan menyalin nyanyian para malaikat itu secara tersurat: dengan bahasa yang mampu dimengerti oleh manusia, dan dibolehkan untuk diterjemahkan dalam aturan nada yang telah dimengerti oleh para pengidung.
Ini adalah pertama kalinya Rumah Byzantin menerbitkan terjemahan Agni Parthene dalam bahasa Indonesia.
Penerjemahan ini juga menitikberatkan pada makna yang tepat dengan terminologi yang semampunya tidak mengurangi maupun melebihi arti yang sebenarnya. Tidak dilupakan juga untuk setiap suku kata bahasa Indonesianya sesuai dengan kesesuaian suku-suku kata dalam kidung Agni Parthene bahasa Yunani agar dapat dikidungkan dengan tepat, setepat dengan yang dituturkan para malaikat yang mengiringi Bunda Maria.
Yang terlibat dalam proses penerjemahan ini:
-Christian Tombiling
-Yustinus Anta Ramadhan
-Gerard Axl Beelt Tiwow
Berikut liriknya:
REFFRAIN:
Salam, Ya mempelai murni !
BAIT PERTAMA:
1. Wahai Bunda Perawan,
Sang Theotokos murni
2. Memp'lai dara Maharani,
Bulu domba limpah air
3. Cerminan Firdaus, lente-
ra yang sungguh cemerlang
4. O Dara yang berbahagia,
Lampaui para m'laikat
5. Muasal pancaran caha-
ya, langit yang lebih t'rang
6. Panglima sorgawi, lampa-
ui s'gala kekudusan
BAIT KEDUA:
1. Maria p'rawan abadi,
Ratu s'genap semesta
2. Mempelai murni tersuci,
Ibunda amat suci
3. Maria, ratu dan memp'lai,
Kebahagiaan kami
4. Permaisuri yang terhormat,
Ibu yang sangat kudus
5. Lebih terhormat dan lebih-
mulya dari kerubim
6. Pun tiada bandingnya dari-
pada bala serafim
BAIT KETIGA:
1. Wahai nyanyian Kerubim,
Wahai himne Malaikat
2. Wahai pujian Serafim,
Riang Malaikat Agung
3. Wahai damai dan ria, la-
buhan keselamatan
4. Sang Firmanlah tauladanmu,
Kembang yang sungguh heran
5. Wahai kemakmuran Firda-
us kehidupan kekal
6. Wahai pohon kehidupan,
Mata air kehayatan
BAIT TERAKHIR:
1. Maka, kumohon Oh Ibu,
pun kini ku berseru
2. Dan jangan marah, Mahara-
tu, bila ku berminta
3. Putri sahaja dan pelin-
dung, kau Bunda tersuci
4. Doa ku naik kepadamu,
dikaulah bait kudus
5. Dekat-dekatlah beserta-
ku di tengah kancah p'rang
6. Syahdan, hidup abadi ja-
dikanlah pusakaku.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: