Dari Ujung Geyer | DOSS Short Film Festival 2025

Hari yang damai dikawasan Geyer, Adel dan Dilan menikmati kehangatan cinta mereka. Namun, ketenangan mereka diselubungi kegelisahan hati Adel. Sebuah kotak kayu warisan menjadi simbol rasa takutnya bahwa kisah cinta mereka hanya akan mengulangi pilu yang dialami oleh kakek Dilan dan nenek Adel di masa lalu.
Melalui surat-surat dan sebuah liontin peninggalan, mereka menyelami pesan dari masa lalu. Pesan itu ternyata bukanlah sebuah kutukan, melainkan sebuah harapan, bahwa cinta sejati generasi sebelumnya bukan untuk diulangi, tetapi untuk dijadikan inspirasi bagi lahirnya sebuah cerita baru yang lebih berani.
Dilan membuktikannya dengan menunjukan bahwa liontin yang sama kini menyimpan foto
kebahagiaan mereka berdua. Mereka pun tersadar bahwa jalan cinta yang mereka jalani bukanlah takdir buta, melainkan sebuah pilihan tulus untuk menuliskan kisah mereka sendiri. Di balik panorama Geyer yang emas, mereka menemukan kedamaian dan keyakinan untuk memulai babak baru cinta mereka, bebas dari bayang-bayang masa lalu.

Musik:
"Melodi Ketenangan" – Melowdinesia
"Nostalgic (Amber Light)" – Scott Buckley
"Piano (The Flow of Time)" – Alex Productions
All music licensed under Creative Commons (Attribution).
Music promoted by Breaking Copyright (YouTube).

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama proses produksi.

#FilmPendek #dossshortfilmfestival #DSFF2025