Dua hati saling merasa

Dua hati saling merasa.

Kita dua hati yang saling merasa,
tapi terhenti sebelum jadi cerita.
Dekat di mata… tapi tak bisa bersama,
kita bertahan dalam pura-pura.

Kita bagai laut yang beda warnanya,
berdampingan tapi tak bisa bersua.
Ada dinding yang tak bisa kupecah suaranya,
meski hatiku terus panggil namamu di sana.

Kita saling tahu…
tapi takut jujur pada waktu,
senyum yang palsu…
cuma nutupi luka yang dulu.

Dan aku… masih mendengar suaramu,
meski cuma gema yang kembali padaku.
Mata yang diam… tapi bilang “aku rindu”,
tentang cinta yang tak sempat dijaga,
tentang rasa yang tak sempat kulupa.
Walau tak bersama…
aku tahu kamu masih di sana.

Ada jarak yang tak terasa jaraknya,
karena tatapan udah jadi bahasanya.
Sandiwara hati yang kita mainkan bersama,
antara ingin… tapi tak bisa terjaga.

Kita simpan rasa yang tak berani kita jaga,
takdir memisah… tapi hati tetap merasa.

Dan aku… masih menunggu suaramu,
meski malam jatuh, dingin di bahuku.
Mata yang diam… tapi jujur padaku,
tentang rindu yang tak pernah kupinta,
tentang cinta yang tak sanggup kupaksa.
Biar dunia tak tahu kisahnya—
tapi aku tahu kamu masih di sana.

Kalau nanti waktu buka jalannya,
mungkin kita bisa bertemu di tengah.
Tapi kalau takdir tetap menutup semua,
biar aku mencintaimu…
tanpa harus memilikimu.

Dan aku… akan tetap dengar suaramu,
walau cuma bayang jatuh di bahuku.
Mata yang diam… tetap cari dirimu,
dalam rindu yang selalu kubawa,
dalam cinta yang tak pernah reda.
Walau kita tak bisa bersama—
selamanya kau tetap… di sini…
di rasa yang tak pernah kemana-mana.


song writer by : Echa Purnama

#lagucinta #lovestory #musikindonesia #lagugalau #musik