PEMUDA MISKIN SELAMATKAN WANITA MISTERIUS DI HUTAN, TAPI SIAPA SANGKA IDENTITAS ASLINYA BIKIN GEGER!

Candra duduk termenung di depan gubuk reyot yang hampir roboh dimakan usia. Usianya baru dua puluh tahun, tapi wajahnya sudah tampak lebih tua dari seharusnya. Rambutnya acak-acakan, kulitnya hitam legam terbakar matahari, dan tubuhnya kurus karena sering kekurangan makan. Di sekelilingnya, hanya ada hutan lebat dan ladang warga yang tidak pernah bisa ia miliki.

Ia menarik napas dalam-dalam, menatap langit yang mulai berubah jingga. Hari itu ia belum makan apa-apa sejak pagi. Hanya air sungai yang bisa mengisi perutnya. Biasanya ia mencari kayu bakar atau buah hutan untuk dijual ke pasar desa, tapi sejak seminggu terakhir, pembeli makin sedikit.

“Aku ini hidup untuk apa, ya?” gumamnya pelan. Suaranya tenggelam di antara suara serangga dan desir angin sore.

Sejak kecil, Candra sudah merasakan pahitnya hidup. Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan ayahnya jatuh sakit bertahun-tahun hingga akhirnya meninggal ketika Candra baru berumur sepuluh tahun. Sejak saat itu, ia hidup sendiri. Tak ada saudara, tak ada teman dekat, hanya dirinya dan alam yang terus menjadi saksi perjuangannya.

Warga desa sebenarnya tahu tentang Candra. Tapi bukan dengan belas kasihan, melainkan dengan curiga dan sinis. Setiap kali ada kehilangan kambing atau ayam, Candra yang dituduh. Bila hujan tak kunjung turun dan panen gagal, mereka berkata, “Itu karena si Candra pembawa sial masih hidup di pinggir desa.”

Candra hanya diam. Ia tidak tahu bagaimana caranya membela diri. Ia tidak pernah mencuri, tidak pernah membuat keributan, dan tidak pernah minta-minta. Tapi orang tetap membencinya hanya karena ia miskin dan hidup menyendiri.

Sore itu, ia bertekad masuk lebih jauh ke dalam hutan. Sudah beberapa hari ia hanya dapat ranting kecil. Ia tahu bahwa di bagian hutan yang lebih dalam, ada pohon-pohon tua yang kayunya bagus. Tapi hutan itu jarang didatangi orang karena dianggap angker.

“Aku nggak takut hantu,” bisiknya sambil mengikat karung kosong ke pinggang dan mengambil parang tua milik ayahnya. “Yang kutakuti cuma perut kosong dan hidup sia-sia.”

Semoga cerita ini menghibur , dukung trus channel ini agar trus berkembang dan menyajikan kisah kisah menarik,haru,sedih,bahagia,inspiratif,dan lainnya
#kisahnyata
#kisahinspiratif
#ceritainspirasikehidupan
#ceritainspirasi
#harimau
#harimaubenggala
#harimaujawa
#harimaumalaya
#harimauputih
#harimausumatera
#harimauselatan
#harimauutara
#ceritainspirasi