RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis 11 Desember 2025 : Matius
Автор: Komisi Kerasulan Kitab Suci KAM
Загружено: 2025-12-10
Просмотров: 309
Renungan Harian Kamis, 11 Desember 2025
Yes 41:13-20; Mat 11:11-15
Saudara-saudari yang terkasih, pada hari ini di dalam Perayaan Ekaristi kita mendengar Bacaan pertama dari Kitab Yesaya dan Injil dari Injil Matius.
Bacaan pertama dari Kitab Yesaya menyampaikan penegasan bahwa Tuhan itu adalah Allah kita. Karena itu jangan takut. Tuhan menolong kita dan yang menebus kita. Dalam perikop dikatakan: “Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu. Akulah yang menolong engkau dan yang menebus engkau. Tuhan itu adalah Yang Mahakudus, Allah Israel. Tuhan akan memperkuat umat-Nya, mendengarkan orang-orang miskin, dan membuat banyak perubahan yang mencengangkan: Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Hal-hal ini adalah yang tidak mungkin menurut pikiran manusia tetapi bagi Tuhan sangat mungkin.
Selanjutnya, Injil Matius menyebutkan bahwa Yohanes Pembaptis itu adalah orang besar. Tidak ada yang lebih besar dari dia. Tetapi dikatakan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Kitab para nabi dan kitab Taurat memberi nubuat tentang tampilnya Yohanes. Karena itu Yohanes itu perlu diterima dan didengarkan.
Siapa Yohanes Pembaptis? Dia adalah putra Zakharia dan Elisabeth. Dia menyerukan pertobatan karena kerajaan Allah sudah dekat, dan mengajak orang-orang untuk memberi diri mereka dibaptis di Sungai Yordan. Dia adalah orang yang berani menyuarakan kebenaran. Dia tidak mau kompromi melawan hal yang tidak benar. Dia dikenal sebagai yang bermulut tajam. Nubuat Nabi Yesaya yang berbunyi: Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam, rasanya dipenuhi dalam diri Yohanes Pembaptis. Dia memang wafat karena menyuarakan kebenaran.
Saudara-saudari yang terkasih, figur Yohanes Pembaptis menjadi poin penting sabda Tuhan hari ini. Dia menyerukan pertobatan dan memiliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran. Hal itu karena Tuhan berkarya di dalam diri-Nya. Dengan itu dia menjadi pribadi yang merdeka bukan terkungkung oleh ketakutan akan kehilangan nyawa atau dimusuhi oleh yang lain.
Semangat Yohanes Pembaptis dalam menyerukan pertobatan dan kebenaran kiranya dapat kita teladani. Hal itu tentu kita mulai dari diri kita sendiri. Tantangan atau pun kesulitan yang cukup kuat untuk melakukan hal ini adalah ketakutan kita: takut akan kehilangan nyawa, takut dijauhi orang lain, takut dikritik, takut menyakiti orang lain, dan seterusnya. Ketakutan-ketakutan seperti ini kerap membuat kita kehilangan jati diri. Hal seperti itu tentu tidak kita harapkan terjadi dalam hidup kita. Sehubungan dengan itu kita perlu melihat lagi kedekatan kita kepada Tuhan.
Sekarang ini cukup sering terjadi yang disebut dengan ketidakpedulian dan sikap permisif. Dan ini berbahaya bagi kehidupan bersama kita. Ketidakpedulian membuat kita tidak ambil pusing dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Sikap permisif membuat kita seperti mengiyakan begitu saja tanpa pertimbangan. Karena takut melukai hati atau perasaan yang lain. Efeknya malah bukan kebaikan atau kemajuan bersama tapi menjerumuskan orang lain ke jurang yang lebih dalam.
Saudara-saudari yang terkasih,, mari kita mencontoh teladan hidup Yohanes Pembaptis dengan menguatkan keberanian dan kemerdekaan kita sehingga siap selalu menyuarakan pertobatan dan kebenaran. Tuhan memberkati. Pace e bene.
P. Fioren Sipayung, OFMCap
11 Desember 2025
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: