Mengintip Laboratorium Uji Tabrak ASEAN NCAP di Malaysia

Keselamatan berkendara menjadi perhatian utama di berbagai negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Untuk memastikan standar keamanan kendaraan, ASEAN NCAP telah melakukan uji tabrak sejak tahun 2012. Tapi, bagaimana sebenarnya proses pengujian ini dilakukan? Kami akan mengajak Anda mengintip langsung laboratorium uji tabrak di Malaysia.

Inilah Provisional Crash Centre atau PC3, fasilitas uji tabrak yang dikelola oleh Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS). Di sinilah berbagai model mobil diuji untuk mengetahui tingkat keselamatannya sebelum dipasarkan di Asia Tenggara.

Pengujian ini dilakukan untuk menilai perlindungan terhadap pengemudi dan penumpang, serta sistem keselamatan aktif maupun pasif yang disematkan di dalam kendaraan.

Untuk memastikan hasil yang akurat, MIROS menggunakan boneka uji tabrak atau dummies yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Dummies ini dirancang menyerupai manusia dengan sensor yang dapat mengukur dampak benturan pada tubuh.

Sejak uji tabrak pertama kali dilakukan pada 2012, lebih dari 182 model mobil telah diuji di fasilitas ini, termasuk beberapa mobil produksi Indonesia.

Kini, ASEAN NCAP tidak hanya melakukan uji tabrak frontal, tetapi juga uji tabrak samping dan evaluasi fitur keselamatan kendaraan.

Hasil akhir dari pengujian ini diwujudkan dalam rating bintang. Semakin tinggi bintang yang diperoleh, semakin tinggi pula tingkat keselamatan kendaraan tersebut.

Dengan adanya laboratorium uji tabrak ini, diharapkan kendaraan yang beredar di Asia Tenggara semakin aman dan mampu melindungi nyawa penggunanya.