COFFEE Leaf MINER (Leucoptera coffeella)
Автор: BPT Situbondo
Загружено: 2023-07-09
Просмотров: 127
Penambang/Pengorok Daun Kopi (Leucoptera coffeella)
Ngengat penambang daun kopi Leucoptera coffeella berpotensi menjadi ancaman utama bagi produksi kopi. Kerusakan terkait dengan perilaku makan larva pada daun. Selama tahap kehidupan yang belum dewasa, larva memakan mesofil yang memicu nekrosis dan menyebabkan hilangnya kapasitas fotosintesis, defoliasi dan kehilangan hasil yang signifikan pada tanaman kopi.
Penambang daun kopi ( L. coffeella ), dianggap sebagai salah satu hama kopi terpenting karena ngengat ini menyebabkan kerusakan yang tinggi pada perkebunan kopi. Kerusakan tersebut akibat luka yang disebabkan oleh larvanya yang memakan parenkim palisade daun kopi sehingga menurunkan produksi buah. Estimasi kerugian di negara-negara penghasil neotropik dapat mencapai hingga 87% dari produktivitas kopi, tergantung pada musim, defoliasi dapat mencapai hingga 75%. Tingkat infestasi L. coffeella yang tinggi dapat menyebabkan kerugian di atas 50% di Brazil dan Kolombia, bervariasi dari 20% hingga 40% di Puerto Rico dan sekitar 12% di Meksiko.
Ngengat penambang daun kopi (Leucoptera coffeella) Meskipun berasal dari benua Afrika, pertama kali dilaporkan 178 tahun yang lalu di perkebunan kopi di Antillen Karibia. Pertama kali bernama Elachista coffeella , kemudian Bucculatrix sp. (Stainton, 1858) dan kemudian Cemiostoma sp. (Stainton, 1861). Akhirnya dimasukkan ke dalam genus Leucoptera (Meyrick, 1895) dan diberi nama L. coffeella pada tahun 1897 oleh Lord Walsingham. L. coffeella sekarang menjadi hama kosmopolitan dan terdapat pada daun tanaman kopi di Afrika, Asia, dan negara-negara Neotropis, yang terdiri dari Amerika Tengah, kepulauan Karibia, dan Amerika Selatan dan negara tropis di Asia Tenggara.
Biologi
L. coffeella adalah serangga holometabolous, siklus hidupnya meliputi tahapan yang berbeda. Pada suhu 25 °C, tahap telur biasanya berlangsung sekitar 5 hari, tahap larva berlangsung sekitar 12 hari, dan pupa berlangsung sekitar 5 hari, dengan total sekitar 22 hari hingga mencapai dewasa. Total siklus hidup bervariasi menurut suhu, kelembaban relatif, dan curah hujan. Pada musim kemarau, tingkat serangan hama ini umumnya lebih parah dibandingkan pada musim hujan. Telur diletakkan di sisi adaksial daun kopi dan siklus dimulai kembali. Kenaikan suhu mempercepat dan mempersingkat waktu rentang siklus.
Telur berukuran sekitar 0,3 mm, terbuat dari struktur tranparan, dengan bentuk lonjong, cekung, dan sisi melebar. Setelah menetas, larva meninggalkan bagian bawah telur yang bersentuhan dengan epidermis daun bagian atas dan masuk ke dalam daun. L. coffeella memiliki fase empat instar larva. Larva yang baru menetas memiliki warna keputihan bening, tetapi sepanjang perkembangannya warnanya menjadi kuning kehijauan. Instar larva terakhir berukuran sekitar 4–5 mm, pipih, tersegmentasi dengan 11 segmen, dan berwarna kekuningan. Type makan menggigit mengunyah.
Setelah menyelesaikan tahap larva, larva instar 4 membentuk kepompong dengan panjang kira-kira 2 mm, warna seperti susu, mata kecil berwarna hitam, antena, dan kaki menyatu di bagian perut, dan sayap berkerut. Biasanya pupa lebih banyak ditemukan di bagian “pinggiran” tanaman kopi, yaitu bagian bawah tanaman tempat daun-daun mati menumpuk.
Dari pupa, imago muncul dengan panjang rata-rata 2 mm dan lebar sayap 6,5 mm. Kepala dengan “sisik rambut putih”, antena panjang yang mencapai ujung perut, thorax putih perak, kaki ditutupi bulu putih, sayap dengan tiga baris bulu kuning di puncak dengan lingkaran hitam, perut kekuningan dan tertutup dengan sisik putih dan alat kelamin ditutupi oleh seberkas sisik putih. Secara keseluruhan, seluruh tubuh betina mirip dengan jantan, kecuali dengan panjang rata-rata yang sedikit lebih panjang. Serangga ini memiliki kebiasaan nokturnal dan pada siang hari berlindung di bawah daun kopi.
Pengendalian
Menjaga kondisi kebun terjaga sanitasinya, pohon penaung yang tidak terlalu rimbun serta penggunaan pupuk organik Hubungan antara kerusakan akibat serangan dan penggunaan pupuk sintetik sudah banyak dijelaskan dalam berbagai kajian. Jumlah asam amino bebas dan gula pereduksi dalam sistem metabolisme tanaman kopi berhubungan dengan ketidakseimbangan nutrisi dan kerentanan terhadap hama. Tanaman yang dipupuk dengan bahan organik menunjukkan penurunan hingga 50% dari pengorok/penambang daun kopi
(Sumber : CABI)
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: