Israel dan Keuangan Internal PBNU jadi Alasan Pemberhentian Ketum PBNU Gus Yahya
Автор: Tribun Timur
Загружено: 2025-11-27
Просмотров: 3827
#tribuntimur #tribunviral #viral #pbnu #gusyahya
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan, Firdaus Muhammad, menegaskan dinamika pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf tidak muncul secara mendadak.
Hal itu dia sampaikan dalam Ngobrol Virtual dengan tema “Konflik PBNU: Islah dan Peran Kiai-Kiai Sepuh” di Studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11/2025).
Menurutnya, polemik yang mengemuka beberapa hari terakhir merupakan rangkaian panjang proses internal organisasi.
“Dinamika terkait pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bukan persoalan yang tiba-tiba hadir begitu saja. Ada rentetan persoalan sejak awal yang kemudian mengakumulasi situasi seperti sekarang,” ujar Firdaus dalam keterangannya, Rabu (27/11/2025).
Firdaus menjelaskan, hasil proses tersebut tertuang dalam risalah Rais Aam yang ditandatangani KH Miftachul Akhyar.
Dalam risalah itu, Rais Aam memberikan ultimatum tiga kali 24 jam agar Gus Yahya mengundurkan diri atau diberhentikan.
“Ketika tenggat lewat, tepat 26 November pukul 00.45, keluarlah keputusan Suriah yang menonaktifkan atau memberhentikan Gus Yahya,” katanya.
Dua Alasan Pokok: Israel dan Keuangan Internal
Menurut Firdaus, publik kemudian mempertanyakan penyebab utama munculnya ultimatum tersebut. Ia menyebut risalah Rais Aam memuat dua alasan pokok.
Pertama, terkait hubungan dengan Israel.
“Ini bukan isu baru. Sebelum menjadi ketua umum, Gus Yahya pernah bertemu tokoh Israel dan mengundangnya dalam forum formal NU,” jelasnya.
Alasan kedua berkaitan dengan pengelolaan keuangan internal PBNU.
Ia menegaskan, detail persoalan hanya dipahami oleh struktur inti seperti Rais Aam, Katib Aam, dan jajaran Tanfidziyah.
Firdaus menilai pola tarik-ulur semacam ini bukan hal baru dalam sejarah NU.
Ia menyebut masalah administrasi dan komunikasi internal justru menjadi faktor yang paling menonjol.
“Risalah Rais Aam hanya ditandatangani satu pihak, padahal secara administratif idealnya ditandatangani lengkap oleh Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum Tanfidziyah, dan Sekjen. Dari sini muncul perdebatan legalitas surat tersebut,” ujarnya.
Perdebatan administratif itu pula yang kemudian menjadi dasar penolakan Gus Yahya untuk mundur.
Firdaus mengingatkan bahwa sejarah NU mencatat dinamika serupa, termasuk pada masa kepemimpinan KH Idham Chalid yang pernah diminta mundur oleh Suriah.
“NU sudah pernah melewati turbulensi seperti ini. Ada tarik-ulur, ada islah, dan akhirnya kembali pada mekanisme organisasi serta penghormatan kepada kiai sepuh,” katanya.
PWNU Sulsel, kata Firdaus, mengambil sikap menahan diri dan meminta warga NU tidak memperkeruh suasana.
“Kami menyerukan agar warga NU menjaga akhlak, adab, dan tidak ikut menyebarkan kecaman terhadap Suriah atau Tanfidziyah. Lebih baik membaca substansi persoalan dengan jernih,” tegasnya.
Firdaus juga menyebut adanya kabar bahwa Rais Aam dan Gus Yahya sempat berada dalam satu pesawat, yang dianggap sebagian pihak sebagai pertanda menuju proses islah.
“Dalam tradisi NU, peran kiai-kiai sepuh selalu menjadi kunci penyelesaian,” tambahnya.
Ia berharap dinamika tersebut tidak terbawa hingga Muktamar NU 2026 dan tidak mengganggu forum tertinggi organisasi.
“Idealnya, semua pihak hadir dengan ketenangan tanpa mempertontonkan konflik berkepanjangan,” ucapnya.
Firdaus menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa NU akan mampu melewati situasi ini.
“Yang terpenting adalah menjaga ketenangan, menjaga marwah organisasi, dan memercayakan penyelesaian kepada para kiai,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Wakil Ketua PWNU Sulsel: Dinamika Pemberhentian Ketum PBNU Gus Yahya Bukan Persoalan Tiba-Tiba, https://makassar.tribunnews.com/news/....
Editor Video: Ahmad Faiz Faqih
(TRIBUN-TIMUR.COM)
Update info terkini via http://tribun-timur.com/
Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks
YouTube business inquiries: 081144407111
Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur
Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: