Bagian
Автор: H. Cecep R. Rusdaya
Загружено: 2025-10-29
Просмотров: 320
#sejarahkerajaan
#pajajaran #cirebon #banten #sundagaluh
#tembongagung #sumedanglarang
cuplikan buku #yuganing_rajakawasa #sejarah_kerajaan_di_jawa_barat oleh Drs. #yoseph_iskandar Iskandar, terbitan #cv_geger_sunten - #bandung_1997
Pada bagian ke 219 ini, diceritakan bahwa pada tanggal 23 Januari 1950 pagi ketika dilakukan apel pasukan RST di Batujajar, ternyata 140 orang prajuritnya tidak hadir. Lalu dari kamp di Purabaya melaporkan, bahwa 190 tentara telah desersi, dan dari SOP di Cimahi dilaporkan, bahwa 12 tentara asal Ambon telah desersi bergabung dengan pasukan APRA Westerling. Berarti rencana mengevakuasi pasukan RST (Regiment Speciale Troepen) terlambat untuk dilakukan.
Ternyata pasukan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) yang dipimpin Raymond Westerling melancarkan serangan ke markas Angkatan Perang RIS Bandung dengan membunuh warga sipil di jalanan dan 94 orang anggota TNI. Dalam peristiwa pemberontakan APRA juga menimbulkan korban perwira TNI bernama Letkol Adolf Gustaaf Lembong dan Kapten Leo Kailalo.
Pada tanggal 24 Januari 1950, Westerling bersama sekretarisnya, bernama dr. J. Kiers, menemui Sultan Hamid II di Hotel Des Indes-Jakarta. Justru Sultan Hamid II menegur Westerling yang dianggap telah membuat kesalahan besar. Pada tanggal 25 Januari 1950, Bung Hatta menerima laporan, bahwa Westerling sedang melakukan konsolidasi dengan para pengikutnya dari anggota Darul Islam di Garut. Bahkan Komisaris Tinggi Hirschfeldpun mendapat laporan dari Kapten Engles, bahwa pasukan APRA Westerling akan menyerbu Jakarta.
Selain Raymond Westerling selaku pemimpin pemberontakan. Lalu yang diduga terlibat dalam mendukung Westerling adalah : ke 1. Sultan Hamid II - Pontianak: Menteri Negara Zonder Portofolio dalam Kabinet RIS, ke 2. Anwar Tjokroaminoto selaku Perdana Menteri Negara Pasundan, ke 3. Jusuf dan ke 4. Djanakum Komisaris Besar Polisi Pasundan, ke 5. Raden Male Wiranatakusumah, yang telah menjadi Bupati Bandung sejak tanggal 14 Januari 1948. Dalam otobiografinya, berjudul Mémoires, yang terbit tahun 1952, Westerling menulis, bahwa APRA telah mempersiapkan Kabinet Bayangan di bawah pimpinan Sultan Hamid II dari Pontianak.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: