KKN-PMM ITBM Balik Diwa mengembangkan Pabrik Pupuk Desa organik dan pakan Ikan Mandiri

Institut Teknologi dan Bisnis Maritim (ITBM) Balik Diwa bersama Universitas Bosowa mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendiktisainstek, untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata – Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) di Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Program ini diikuti oleh 26 mahasiswa ITBM Balik Diwa dengan tujuan memberdayakan dua kelompok mitra utama, yaitu Pokdakan Parannunata dan Gapoktan Biring Kaloro.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui alih teknologi hasil riset dosen dalam bentuk pelatihan, praktik, dan proses produksi yang aplikatif. Beberapa pelatihan utama meliputi pembuatan biostarter dari limbah perikanan, produksi pakan ikan mandiri murah dengan kandungan nutrisi tinggi, pembuatan pupuk organik NPK padat dan pupuk cair urea hasil fermentasi, serta penerapan demplot budidaya ikan dengan sistem mina padi. Selain itu, dilakukan pula pelatihan penguatan kelembagaan dan kewirausahaan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan daya saing kelompok.
Implementasi kegiatan menunjukkan capaian terukur. Pokdakan berhasil memproduksi pakan mandiri 150–200 kg per bulan dengan penurunan biaya 25–30 persen dibandingkan pakan pabrikan, serta peningkatan survival rate ikan dari 60 persen menjadi 75 persen. Gapoktan mampu menghasilkan 250–300 kg pupuk padat dan 80–120 liter pupuk cair per siklus fermentasi, menekan biaya pupuk hingga 40 persen sekaligus meningkatkan hasil panen padi 10–20 persen. Demplot mina padi yang diterapkan memberikan tambahan produksi ikan 100–200 kg per hektar di samping hasil padi sebesar lima hingga enam ton per hektar.
Selain luaran berupa produk, kegiatan ini juga memberikan peningkatan kapasitas masyarakat melalui keterampilan fermentasi, pengelolaan usaha, serta kesadaran kelembagaan. Pemerintah desa memperoleh model ketahanan pangan berbasis potensi lokal yang dapat dijadikan rujukan program resmi, sementara mahasiswa mendapat pengalaman praktis, penguatan soft skills, serta peluang publikasi ilmiah. Dampak program terlihat nyata pada efisiensi biaya, peningkatan produktivitas, dan lahirnya peluang wirausaha baru. Rencana tindak lanjut meliputi penguatan kelembagaan menuju koperasi, pengembangan skala produksi, diversifikasi usaha, digitalisasi pemasaran, serta integrasi kegiatan ke dalam RPJMDes agar keberlanjutan lebih terjamin. Dengan capaian ini, kegiatan KKN-PMM telah berhasil menjawab permasalahan mitra melalui teknologi tepat guna, partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan perguruan tinggi.