Pendidikan dan Pemenuhan Gizi_Syamsul Alam_Direktorat SMP
Автор: Syamsul Alam_Direktorat SMP Kemendikdasmen_Jkt
Загружено: 2025-12-15
Просмотров: 41
Pendidikan dan Pemenuhan Gizi
Kemendikdasmen telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan berbagai pembenahan, di antaranya penerapan pendekatan Pembelajaran Mendalam; Pengenalan Pelajaran Coding dan Kecerdasan Artifisial (Kecerdasan Buatan); dan Penerapan Sistem Evaluasi Baru Melalui Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kesemuanya itu tidak akan mencapai hasil yang optimal jika peserta didik tidak siap untuk mengikuti pembelajaran. Biasanya anak tidak siap mengikuti pembelajaran karena asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya tidak seimbang. Bisa jadi peserta didik yang tidak fokus belajar itu disebabkan oleh kekurangan gizi atau kelebihan gizi. Peserta didik yang kekurangan gizi biasanya sulit mengikuti pelajaran dengan baik. Peserta didik yang kelebihan gizi biasanya malas bergerak dan ada kecenderungannya mengantuk meskipun waktu tidurnya cukup.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang patut dicontoh adalah negara Jepang. Pada Perang Dunia II (tahun 1945), Kota Herosima dan Nagasaki dibom oleh sekutu sehingga kedua kota tersebut rata dengan tanah. Hal itulah yang menyebabkan Jepang menyerah kepada sekutu.
Pada waktu itu, Kaisar Jepang Hirohito bertanya: “Masih adakah guru yang hidup?” Jawaban yang diperoleh pada saat itu bahwa masih banyak guru yang hidup. Setelah itu, Kaisar Jepang meminta agar guru didata untuk diketahui secara pasti jumlahnya dan selanjutnya guru tersebut dilatih secara bergiliran (disekolahkan) di beberapa negara Eropa dan Amerika. Setelah guru mengikuti pelatihan, selanjutnya guru tersebut ditugaskan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Sengkapnya dapat diikuti lebih lanjut video ini.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: