Museum Tekstil Jakarta -Jendela Wastra Bangsaku (Episode- 5) Program Edukasi Museum Tekstil

Saat ini pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, karena pengalaman untuk merasakan sesuatu juga merupakan pembelajaran yang baik. Dengan melakukan kunjungan lapangan untuk memberikan pendidikan langsung kepada anak didik, dapat memberikan perspektif dan edukasi lain. Perjalanan diluar kelas ini, memungkinkan siswa untuk tumbuh dan berkembang, dengan memahami situasi berbeda, yang dapat mengembangkan diri. Ada banyak tujuan kunjungan yang yang dapat dipilih seperti gedung perkantoran, institusi pemerintahan, perkantoran, atau Museum.

Museum adalah salah satu lokasi yang selalu dikunjungi karena Museum tidak lagi sekedar tempat menyimpan benda-benda bersejarah saja, tetapi juga merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Museum juga menjadi saksi sejarah berkembangnya masyarakat dengan keberagamannya, yang menjadikan satu bangsa Indonesia . Ketika museum memposisikan diri menjadi salah satu institusi pendidikan , ada keinginan dari masyarakat yang harus dipenuhi oleh pihak Museum, yakni terkait pengelolaan kegiatan edukasi Museum , yang mencakup pengembangan pameran, seminar, lokakarya, konservasi dan penelitian koleksi Museum .

Setiap Museum memiliki tata pamer tetap yang menampilkan koleksinya sesuai dengan Visi dan Misi . Namun , Pameran Temporer Koleksi Museum merupakan salah satu daya tarik yang ditawarkan Museum Tekstil kepada masyarakat . Dengan jumlah koleksi yang berjumlah lebih dari 2.500 buah ini , memiliki kesempatan yang sangat luas untuk mengeksplorasi koleksi untuk ditampilkan dalam pameran temporer . Menurut Peraturan Pemerintah Nomer 66 Tahun 2015 tentang Museum, Museum sebagai lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Oleh karena itu, banyak ahli museum sepakat bahwa pameran temporer ini, sebagai fungsi edukasi yang utama bagi sebuah Museum.

Museum Tekstil sebagai Jendela Wastra Nusantara dan bersama-sama dengan seluruh mitra pelestari budaya , terus berupaya mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang Batik Indonesia. Sebagai bentuk edukasi yang bersifat partisipatif Museum Tekstil mendirikan Pendopo Batik pada tahun 2005.

Pendopo Batik menjadi sarana edukasi bagi masyarakat , yang ingin mengenal lebih jauh tentang batik , dan juga berkesempatan secara langsung untuk belajar proses pembuatan batik . Dimulai dari mencanting atau men-cap batik , mewarnai , sampai dengan pewarnaan . Di Pendopo Batik ini diadakan kelas-kelas membatik untuk masyarakat , yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan , bahkan sampai ada yang tingkat mahir . Tidak jarang juga hasil dari pembelajaran banyak peserta workshop yang kini telah membuka kelas-kelas batik sendiri atau menjadi pengrajin batik untuk terus melestarikan budaya Batik Indonesia . Sebagai contohnya adalah Batik Semarang 16 , Penggagas Kampung Batik Semarang , yang masih eksis higga saat ini .

Silahkan Saksikan Konten edukasi Persembahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia bersama Museum Tekstil Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Profinsi DKI Jakarta TA 2021