Suara alam yang tersakiti

Suara Alam yang Tersakiti”

(lagu tentang menjaga bumi & melestarikan alam

Dulu hutan hijau berdiri megah
Pepohonan menari dengan angin yang ramah
Burung-burung bernyanyi, sungai mengalir jernih
Bumi tersenyum… memberi hidup tanpa pamrih

Tapi manusia datang membawa ambisi
Menebang hutan demi memperkaya diri
Tak peduli akibatnya, tak peduli bumi menangis
Seakan dunia ini hanya miliknya sendiri


---

Padahal Tuhan sudah berpesan sejak awal
“Jaga alammu, jangan kau rusak dengan nafsu yang brutal”
Namun manusia lupa pada batas-batasnya
Hingga alam pun berteriak dari dalam luka




Mari kita jaga alam yang indah ini
Jangan biarkan hutan menangis lagi
Bencana datang bukan semata murka Tuhan
Tapi seringnya… karena ulah tangan manusia yang tak amanah

Mari rawat bumi, mari sayangi pepohonan
Karena akar mereka menahan tanah dan mengalirkan kehidupan
Jika kita terus serakah tanpa memikirkan masa depan
Banjir dan longsor akan datang tanpa ampun—karena kita sendiri yang membukakan jalan


---

Gunung-gunung tua kini sering berguncang
Tanah yang dulu kokoh kini mudah goyang
Bukan hanya karena alam tua dan berubah
Tapi juga karena manusia melukai dasar-dasarnya

Hutan digunduli, sungai dicemari
Musim tak lagi ramah seperti dulu lagi
Anak-anak bertanya, “Kenapa langit tak biru lagi?”
Karena manusia lupa menjaga bumi dengan hati


---

Ambisi pribadi membuat hati mati
Tak peduli berapa banyak yang nanti tersakiti
Padahal kerusakan bukan hanya untuk pelaku
Tapi untuk semua orang—bahkan yang tak tahu apa-apa pun ikut menanggung pilu


---

Mari kita jaga alam yang indah ini
Jangan biarkan hutan menangis lagi
Bencana datang bukan semata murka Tuhan
Tapi seringnya… karena ulah tangan manusia yang tak amanah

Mari rawat bumi, mari sayangi pepohonan
Karena akar mereka menahan tanah dan mengalirkan kehidupan
Jika kita terus serakah tanpa memikirkan masa depan
Banjir dan longsor akan datang tanpa ampun—karena kita sendiri yang membukakan jalan




Dengarlah suara bumi yang retak
Dengarlah sungai yang merintih tak bisa bergerak
Dengarlah pepohonan yang tumbang tanpa suara
Semua itu jeritan… meminta kita segera sadar dan berubah

Bumi bukan warisan untuk dirusak
Bumi adalah amanah yang harus dijaga kelak
Untuk anak-anak yang lahir setelah kita
Agar mereka masih punya langit biru dan udara yang sama…



Mari kita bersatu menjaga dunia
Mari hentikan kerakusan yang membutakan manusia
Karena hanya dengan peduli dan merawat bersama
Alam ini kembali pulih, kembali memberi cinta

Bumi menangis karena kita
Dan bumi sembuh… juga karena kita
Jangan tunggu semuanya terlambat tak tersisa
Mari jaga alam—sekarang… sebelum habis semuanya